CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

AHLAN WASAHLAN


Sunday, February 14, 2010

14 Februari :Valentine Day's??..Duhai kekasihku...


Assalammualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.alhamdulillah dengan izinNya dapat ana menulis di blog kesayangan ana ini..sudah agak lama ditinggalkan.inilah Post yg pertama utk tahun baru hijrah & masihi...tarikh hari ini 14februari.apa uniknya 14februari??entahla,ana sedih sangat2 mengenangkan ramai anak2 melayu Islam yg masih lagi menyambut valentine day.Ada yang menyatakan bahawa Hari Valentine adalah hari untuk mengingati kekasih..penting sangatkah kekasih itu sehingga ada hari2 tertentu utk diingati??perlukah kita terlalu mengagung2kan kekasih(pada yg bercouple) sehingga mahkota diri harus digadaikan??wahai puterikun kaum Hawa sesunguhnya ada seorang kekasih yang sepatutnya kita kagumi dan tauladani,yakni Rasulullah S.A.W...Betapa kasihnya pada umatnya.Betapa mulianya akhlaknya..Duhai Ya Rasulullah,sesungguhnya aku sangat2 merinduimu...

Perginya dikau kerana ingin bertemu cinta teragung..kekasih Allah adalah gelaranmu..dikurniakan syafaat buat umat di akhirat..moga kami tergolong dalam kalangan penerima syafaat..

"Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur."
:: Ali 'Imran : 144 ::

(sebuah kisah yang tidak pernah jemu didengar)

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang sakit," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru kali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai ding!n, kaki dan dada nya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

(Kisah ini dipetik dari http://www.iluvislam.com/)

Subhanallah betapa baginda amat cinta pada kita semua.

Konklusinya: Perbanyakkanlah selawat ke atas baginda sahabat2ku.^_^